Senin, 20 Mei 2019

Hari Kebangkitan Nasional: Soekarno Menghimbau Seluruh Rakyat yang Terpecah oleh Kepentingan Politik agar Bersatu

   Hari Kebangkitan Nasional atau dikenal dengan HARKITNAS diperingati pda tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Hal tersebut diinisiasi demi berkobarnya rasa dan semangat persatuan bangsa Indonesia. Hari penting ini pertama kali diperingati pada masa pemerintahan Soekarno, bertempat di istana kepresidenan, Yogyakarta. Peringatan Harkitnas yang pertama itu diketuai oleh Ki Hajar Dewantara.
  Tanggal 20 Mei dipilih sekaligus untuk memeringati berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Latar belakang berdirinya organisasi tersebut bertopang pada kesadaran para mahasiswa akan masa depan Indonesia yang bergantung di tangan mereka. Meskipun Boedi Oetomo bukan organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia, dalam majalah Star Weekly pada 17 Mei 1958, Muhammad Hatta menyatakan dalam tulisannya bahwa Boedi Oetomo sudah mengandung "kecambah semangat nasional". Selain itu, Soekarno juga pernah menyampaikan, organisasi yang didirikan oleh sejumlah mahasiswa  Van Indische Artsen (Stovia) inipun merupakan tonggak pergerakan nasional. 
   Jauh sebelum Harkitnas diperingati untuk pertama kali, Soewardi Soejaningrat sudah lebih dulu menyatakan bahwa hari lahir Boedi Oetomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Saat menjalani masa pembuangan di Belanda, Soewardi menulis sebuah artikel di Nederlandsch-Indie Oud & Nieuw terbitan tahun ketiga, 1918-1919. Di awal artikelnya Soewardi menulis, "Tanpa ragu kini saya berani menyatakan bahwa tanggal 20 Mei adalah hari Indisch-Nasionaal (Indisch-Nasionale Dag) atau Hari Kebangkitan Nasional.
  Bertolak dari sejarah diperingatinya 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, para pendahulu bangsa telah mengupayakan berbagai hal demi kebangkitan dan persatuan bangsa. Pemikiran, waktu, dan tenaga mereka tuangkan dengan penuh dedikasi. Tujuan mereka hanyalah demi persatuan, kemerdekaan, dan kebangkitan.
   Pertanyaannya, apakah perjuangan dan cita-cita leluhur tentang persatuan itu hari ini masih dilanjutkan oleh generasi penerusnya? Hari ini persatuan itu justru seolah mati. Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini, Rakyat Indonesia justru bergulat dalam polemik. Bangsa mulai terpecah belah demi kepentingan politik. 
   Dalam pidatonya pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang pertama, Presiden Soekarno menghimbau pada seluruh rakyat Indonesia yang terpecah oleh kepentingan politik agar bersatu. Sebagaimana dikutip dari https://historia.id/politik/articles/asal-usul-peringatan-hari-kebangkitan-nasional-vqrkZ Soekarno menyatakan bahwa meskipun kita sudah merdeka, namun bahaya tetap mengancam republik dari segala penjuru. "Tetapi kita tidak perlu khawatir, akhirnya Insya Allah kitalah yang menang, asal kita memenuhi beberapa syarat yang perlu untuk kemenangan itu, yaitu menyusun Machtpolitik, yakni kekuatan masa untuk mendukung politik, dan menggalang persatuan nasional", kata Soekarno sebagaimana dimuat dalam Dari Kebangunan Nasional sampai Proklamasi Kemerdekaan, Kenang-kenanhan Ki Hajar Dewantara.
   Masih mengutip sumber di atas, menurut sejarawan Hilman Farid, penentuan Hari Kebangkitan Nasional terkait dengan politik penulisan sejarah dari pemerintah, bukan sejarah itu sendiri. Pemerintah memerlukan sebuah organisasi yang mewakili kepentingan nasional karena saat itu terjadi krisis politik internal yang sangat serius, ditambah lagi Agresi Militer Belanda. Dalam pernyataan tersebut "saat itu terjadi krisis politik internal yang serius", demikian pula yang terjadi saat ini. Berdasarkan kondisi ini, demi tepenuhinya syarat penggalangan persatuan nasional, tentunya juga sangat diperlukan organisasi yang dapat mewakili kepentingan nasional untuk persatuan bangsa, bukan yang turut terpecah oleh kepentingan politik nasional.

Tokoh Pelopor Hari Kebangkitan Nasional
1. Soetomo
2. Soekarno
3. Dr. Cipto Mangunkusumo
4. Soewardi Suryaningrat
5. Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker)
6. Wahidin Soediro Husodo

Soetomo

Soekarno

Dr. Cipto Mangunkusumo

Soewardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)

Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker)

Wahidin Soedirohoesodo

Sumber:
Bahan bacaan di beberapa situs terkait

About Me

Hari Kebangkitan Nasional: Soekarno Menghimbau Seluruh Rakyat yang Terpecah oleh Kepentingan Politik agar Bersatu

   Hari Kebangkitan Nasional atau dikenal dengan HARKITNAS diperingati pda tanggal 20 Mei setiap tahunnya. H al tersebut diinisiasi demi be...